Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

PIDATO MISTERIUS KH. NAHROWI DALHAR (MBAH DALHAR WATUCONGOL) DI MUKTAMAR NU KE-14 MAGELANG.

annawawi.berjan
14 Sep 2021, 08:22 WIB Last Updated 2021-09-19T13:35:17Z

Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, KH. Ahmad Chalwani, menceritakan kisah dari Kiai Siraj Payaman dan Kiai Nahrowi Dalhar saat Muktamar NU yang ke-14.


Dua Ulama besar Magelang ini masing-masing mempunyai kelebihan. Kiai Siraj, belum ada orang berpidato Kiai Siraj sidah pidato ke mana-mana sampai Purworejo, Kudus, Semarang. Dan kalau berpidato ke mana-mana itu ayatnya cuma satu, Alif Lam Mim, itu saja. Tapi hadirin tenang semua.

Kalau Kiai Dalhar itu cuma diam, amat jarang bicara, tidak pernah berpidato.

Tapi ketika ada salah seorang santri berkunjung ke Kiai Siraj, santri itu bertanya:
"Kiai, kenapa kiai banyak bicara, suka pidato di mana-mana? Kalau Kiai Dalhar kok diam saja, tidak pernah berpidato, bagaimana sih perbedaanya?"

Maka Kiai Siraj dengan sangat takdim, hormat memuji Kiai Dalhar. Walaupun Kiai Siraj pandai berpidato, tidak menampakkan kekurangannya Kiai Dalhar di bidang pidato. Memang Mbah Dalhar itu Wali, sama-sama wali,

Kiai Siraj dawuh:
"Kamu jangan berani-berani sama Kiai Dalhar ya. Kiai Dalhar itu mondok di Makkah di atas 22 tahun. Ilmu dari Makkah diboyong semua ke tanah Jawa. Ibarat tempat air (bejana) airnya penuh, tidak keluar suaranya, itu Kiai Dalhar,"

Jadi Kiai Siraj sangat takdim dengan Kiai Dalhar. Walaupun Kiai Dalhar tidak pernah berpidato. Ketika Muktamar NU di Magelang, para ulama semuanya termasuk Mbah Wahab Chasbulloh, Mbah Bisri Syansuri, mendaulat Kiai Dalhar untuk berpidato di depan Muktamirin. Akhirnya Kiai Dalhar tampil di podium. Semuanya heran mendengar Kiai Dalhar berpidato. Ternyata pidatonya sangat ringkas.

"Assaalamu'alaikum Wr Wb. Sapa wilujeng sedaya (pada selamat semua)? Panjenengan lak NU (anda semua NU kan)? Wassalamu'alaikum Wr Wb."

Dengan sepenggal kata-kata seperti itu, itu menjadikan motivasi yang sangat besar.

Setelah itu, masyarakat disekitar Magelang, Purworejo, Boyolali, Temanggung, Wonosobo berduyun-duyun masuk NU, karena pidato Mbah Dalhar amat ringkas ini, itu karomah namanya. Kadang-kadang kita sekarang ini, bicaranya satu jam, malah tidak taslim dengan NU.
.
Jadi, karomahnya para wali itu adalah sebagian dari mukjizatnya para Nabi. Inkaru karomatil auliya'i yuadi ila inkari mu'jizatil anbiya (inkar deng karomahnya para wali menjadikan ingkar dengan mukjizatnya para nabi. Kalau sudah begitu rusaklah imannya.
.
Lahumul Fatihah...



Sumber: KH. Ahmad Chalwani Nawawi (Pengasuh PP An Nawawi, Berjan, Gebang, Purworejo)

Iklan

iklan