,

Iklan

iklan

Hukum Rokok Ilegal

Pondok Pesantren An-Nawawi
Senin, 25 November 2024, 11:27 WIB Last Updated 2024-11-25T05:21:52Z

Sumber: unsplash.com

Rokok ilegal adalah rokok yang beredar di masyarakat namun tidak memenuhi kewajiban sebagai barang kena cukai berupa pembayaran cukai yang ditandai dengan pita cukai. Pita cukai merupakan dokumen sekuriti negara dalam bentuk kertas yang memiliki spesifikasi tertentu yang bertujuan sebagai pertanda bahwa rokok tersebut sudah dilunasi cukainya. Rokok ilegal memiliki empat ciri-ciri sebagai berikut:


  1. Rokok polos atau tanpa dilekati pita cukai 
  2. Rokok dengan pita cukai palsu 
  3. Rokok dengan pita cukai bekas pakai 
  4. Rokok dengan pita cukai berbeda.

Pengedar atau penjual rokok ilegal termasuk melakukan pelanggaran yang dapat berpotensi sebagai pelanggaran pidana. Sanksi untuk pelanggaran tersebut mengacu pada Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai, yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 54 berbunyi: "Setiap orang yang menawarkan, menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak dilekati pita cukai atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun dan/atau pidana denda paling sedikit dua kali nilai cukai dan paling banyak sepuluh kali nilai cukai yang seharusnya dibayar."

Pasal 56 berbunyi: "Setiap orang yang menimbun, menyimpan, memiliki, menjual, menukar, memperoleh, atau memberikan barang kena cukai yang diketahuinya atau patut diduganya berasal dari tindak pidana berdasarkan undang-undang ini dipidana dengan pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun dan pidana denda paling sedikit dua kali nilai cukai dan paling banyak sepuluh kali nilai cukai yang seharusnya dibayar."

Walaupun sudah ada peraturan undang-undang yang mengatur tentang larangan memperjualbelikan rokok ilegal, kantin pondok pesantren tetap melakukan transaksi ini, di mana dari pihak kantin memperjualbelikan rokok-rokok yang tidak memiliki izin edar dari bea cukai, ataupun memperjualbelikan rokok yang dilarang oleh undang-undang.

Pertanyaan

  1. Bagaimana pandangan fikih terhadap jual beli rokok ilegal yang terjadi di masyarakat?
  2. Bagaimana hukum mengonsumsi rokok yang tidak memiliki izin bea cukai/ilegal menurut undang-undang?

Jawaban

  1. Jual beli rokok ilegal hukumnya sah dan diperbolehkan jika produsen rokoknya tidak termasuk dalam golongan aghniyaa’ (orang kaya). Namun, jika produsen rokok ilegal tersebut adalah orang kaya, hukum transaksinya tetap sah namun dilarang (haram).
  2. Mengonsumsi rokok ilegal hukumnya halal sesuai dengan ketentuan pada jawaban nomor 1.

Ibaroh dan Pembahasan

Sebelum kita membahas mengenai jual beli rokok ilegal, alangkah baiknya jika kita membahas hukum jual beli rokok menurut pandangan para ulama. Berikut ini adalah ibaroh yang membahas hukum jual beli rokok:


تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي _ الجزء 4 صحـ 237 

يعلم ما في تعليل شيخنا في الحاشية صحة بيع الدخان المعروف بالانتفاع به بنحو تسخين ماء إذ ما يشترى بنحو نصف أو نصفين لا يمكن التسخين به لقلته كما لا يخفى فيلزم أن يكون بيعه فاسداوالحق في التعليل أنه منتفع به في الوجه الذي يشترى له ، وهو شربه إذ هو من المباحات لعدم قيام دليل على حرمته فتعاطيه انتفاع به في وجه مباح ولعل ما في حاشية الشيخ مبني على حرمته وعليه فيفرق بين القليل والكثير كما علم مما ذكرناه فليراجع


 

حاشية الباجوري _ الجزء 2 صحـ 601

قوله : (وبيع ما لا منفعة فيه) قيل : منه الدحان المعروف؛ لأنه لا منفعة فيه، بل يحرم استعماله؛ لأن فيه ضررا كبيرا، وهذا ضعيف، وكذا القول بأنه مباح. والمعتمد أنه مكروه، بل قد يعتريه الوجوب كما إذا كان يعلم الضرر بتركه، وحينئذ فبيعه صحيح. وقد تعتريه الحرمة كما إذا كان يشتريه بما يحتاجه لنفقة عياله أو تيقن ضرره.


Hukum rokok pada dasarnya merupakan perkara yang berstatus makruh. Namun, status kemakruhan tersebut dapat berubah menjadi wajib bagi orang-orang yang meyakini adanya bahaya yang timbul jika mereka tidak merokok. Dengan demikian, jual beli rokok bagi para pengguna rokok yang jika mereka tidak merokok dapat menimbulkan bahaya, hukumnya adalah sah karena rokok memiliki manfaat bagi para penggunanya.

Hukum Mematuhi Kebijakan Pemerintah Terkait Bea Cukai


حاشية الجمل _ الجزء 2 صحـ 117

(قوله واجب بأمر الإمام) وظاهر أن منهيه كمأموره فيمتنع ارتكابه ولو مباحا على التفصيل في المأمور اهـ. شوبري وكذا يجب كل ما أمر به حتى إخراج الصبيان والشيوخ والبهائم وفي حج أنه إن أمر بمباح وجب ظاهرا أو بمندوب أو ما فيه مصلحة عامة وجب ظاهرا وباطنا. اهـ. وخرج بالمباح المكروه كأن أمر بترك رواتب الفرائض فلا تجب طاعته في ذلك لا ظاهرا ولا باطنا ما لم تخش الفتنة ونقل بالدرس عن فتاوى الشارح ما يوافقه اهـ. ع ش على م ر.
وعبارة البرماوي قوله واجب بأمر الإمام أي ولا يتقيد وجوب ذلك بالأمر بالاستسقاء بل كل ما ليس بمعصية يجب بأمره ولو مباحا ولا تجب طاعته في الأمر بالمعصية لكن يعزر من خالفه لشق العصا ولا يجب شيء على الإمام بأمره لأن المتكلم لا يدخل في عموم كلامه ويبعد إيجاب الشخص شيئا على نفسه انتهت

 

 

تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي _ الجزء 3 صحـ 71 

الذي يظهر أن ما أمر به مما ليس فيه مصلحة عامة لا يجب امتثاله إلا ظاهرا فقط بخلاف ما فيه ذلك يجب باطنا أيضا، والفرق ظاهر وأن الوجوب في ذلك على كل صالح له عينا لا كفاية إلا إن خصص أمره بطائفة فيختص بهم فعلم أن قولهم إن جوزناه قيد لوجوب امتثاله ظاهرا وإلا فلا إلا إن خاف فتنة كما هو ظاهر فيجب ظاهرا فقط وكذا يقال في كل أمر محرم عليه بأن كان بمباح فيه ضرر على المأمور به، وإنما لم ينظر الإسنوي للضرر فيما مر عنه؛ لأنه مندوب وهو لا ضرر فيه يوجب تحريم أمر الإمام به للمصلحة العامة بخلاف المباح.

 

Karena kita hidup di negara yang mempunyai sistem pemerintahan yang sah, maka setiap warga negara diwajibkan untuk mematuhi kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satu kebijakan pemerintah adalah mengatur masalah bea cukai dan regulasi perdagangan yang ada di dalam negara. Penjelasan mengenai hukum mematuhi aturan pemimpin (pemerintah) secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

  1. Jika kebijakannya berkaitan dengan hal-hal yang memang diwajibkan dalam syariat agama, maka wajib kita patuhi secara zahir dan batin.
  2. Jika kebijakannya berkaitan dengan perkara yang mubah namun mengandung kemaslahatan, maka hukumnya juga wajib secara zahir dan batin. Namun, bila kebijakan tersebut tidak mengandung suatu kemaslahatan, maka hanya wajib dipatuhi secara zahir saja.
  3. Jika kebijakannya berkaitan dengan perkara yang diharamkan oleh syariat, hukumnya haram untuk dipatuhi.

 

Yang dimaksud dengan wajib secara zahir dan batin yaitu berdosa ketika kita melanggar aturan tersebut. Sedangkan wajib secara zahir berarti tidak berdosa walaupun kita melanggar (hanya terkena sanksi yang telah ditentukan).

 

Dengan begitu, mematuhi kebijakan pemerintah mengenai pendaftaran bea cukai rokok hukumnya wajib secara zahir saja (tidak mengandung unsur dosa). Hal inilah yang menjadikan jual beli rokok ilegal tetap diperbolehkan menurut pandangan syariat.


Selain itu, pada dasarnya pemungutan pajak dari pemerintah juga hanya berstatus jawaz (diperbolehkan). Hukum tersebut juga hanya berlaku jika sasaran pajak hanya terhadap orang-orang kaya dan mereka mau membayarnya dengan sukarela (bukan karena takut dan malu kepada pemerintah atau alasan lainnya). Sebagaimana ibarah berikut ini:

 

تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي _ الجزء 3 صحـ 72

ولو عين على كل غنى قدرا فالذى يظهر ان هذا من قسم المباح لأن التعيين ليس بسنة وقد تقرر فى الامر بالمباح انه انما يجب امتثاله ظاهرا فقط.

 

بغية المسترشدين _ صحـ 158

(مسئلة ك) عين السلطان على بعض الرعية شيئا كل سنة من نحو دراهم يصرفها في المصالح إن أدوه عن طيب نفس لا خوفا وحياء من السلطان او غيره  جاز أخذه وإلا فهو من اكل اموال الناس بالباطل لا يحل له التصرف فيه بوجه من الوجوه وارادة صرفه في المصالح لاتصيره حلالا. اه

 

Kesimpulannya yaitu jual beli rokok ilegal hukumnya sah dan diperbolehkan dengan syarat produsen rokok tersebut tidak termasuk dalam golongan aghniyaa' (orang kaya). Namun, jika produsen rokok ilegal tersebut termasuk golongan aghniyaa', seperti halnya rokok-rokok yang berasal dari luar negeri (selundupan), maka hukumnya haram.

 

Wallahu A'lam Bish-Shawab.

 

HASIL MUSYAWAROH MUSTAHIQ DAN ASATIDZ KE-8

TANGGAL 29 OKTOBER 2024

 

Iklan

iklan